KBM EFEKTIF

Ikon

bLOG TENTANG BELAJAR DAN MEMBANTU ORANG LAIN BELAJAR

Bisa Membaca di Hari Pertama Bersekolah

membacacepat_0Siswa bisa membaca pada KBM pertamanya di sekolah, apakah bisa? Mari kita simak pengalaman Sharon S Lancaster ketika dia memulai KBM nya di hari pertama siswa-siswa bersekolah. Mudah-mudahan pengalamannya dapat memberikan inspirasi kepada siapapun yang membutuhkan metode yang efektif dalam melakukan KBM membaca, sekaligus menjadikan siswa-siswanya ahli dalam membaca.

Sebelum memulai hari pertama sekolah Sharon S Lancaster, seperti  juga – mungkin, guru lainnya di Amerika, mengadakan pertemuan dengan para orang tua bersama anaknya.  Satu anak laki-laki berdiri di dekat computer, sambil memandangi ruangan kelas, tapi tidak yakin nampaknya apa yang ingin ia perhatikan.  SSharon mendekati anak tersebut dan bertanya apa yang dia suka dan ingin pelajari di sekolah.  Anak itu menjawab dengan matanya yang terbuka lebar memandang pada Sharon dan berbisik, “Aku tidak bisa membaca.  Aku ingin belajar membaca.”  Kemudian Sharon berjanji pada anak itu, “Saya menjamin kamu akan bisa membaca pada hari pertama kamu sekolah.”

Hari pertama Sharon mengajar, dia mulai dengan mengkondisikan siswanya. “Anak-anak ibu telah berjanji pada salah satu dari kalian bahwa ibu dapat membuat kalian bisa membaca pada hari pertama ini.” Sharon tahu ia harus mengajak semua siswa untuk siap belajar membaca.

Kemudian ia mengambil beberapa sepidol whiteboard dengan berbagai warna, dan Sharon memulainya dengan menulis di papan tulis dengan warna merah tulisan “merah”.  Lalu membalik dan bertanya pada siswanya.

“Menurut kalian, apa ya yang ibu tulis?”

Seorang anak laki-laki mengacungkan tangannya.

“Merah?”

“Tepat sekali! Sini cas dulu.”

Setelah itu Sharon menuliskan kata lain di papan tulis: kuning, hijau, biru, orange, hitam, coklat.

Ketika akan menulis kata “putih”, Sharon menjelaskan dulu, “ Anak-anak sekarang ibu akan menuliskan warna ini dengan warna kebalikannya.” Dan anak menjawab .”Putih!”

Tak lama kemudian seorang curriculum specialist datang ke kelas, dan Sharon mengatakan bahwa siswa-siswanya dapat membaca.  Spesialis itu menikuti permainan Sharon dan berkata, “O ya, coba buktikan!”

Lalu siswa-siswa itu mulai membaca kata-kata yang ditunjuk Sharon.

“Wow, ibu tidak menyangka kalian sudah dapat membaca! Ibu senang sekali mempunyai siswa-siswa yang pintar-pintar di sini.”

Sharon dan spesialis yang saya ceritakan bukan hendak mempermainkan anak-anak atau orang tuanya.  Hari pertama sekolah adalah hari yang menentukan proses KBM selanjutnya.  Pada KBM pertama ini Sharon menanamkan keyakinan pada setiap siswanya, bahwa mereka pintar, dan mereka dapat membaca.  Pengalaman Sharon menunjukkan bahwa siswanya berubah setelah ia melakukan ritual di atas.  Orang tua mengabarkan bahwa anak-anaknya tiba-tiba menjadi sangat gemar membaca setalah masuk kelasnya Ibu Sharon.

Di akhir tulisannya Sharon mengatakan, “Bagian yang paling berkesan (membahagiakan) dalam mengajar anak kelas satu adalah mendapati siswa yang keluar kelasnya mereka dapat membaca, dan mereka bisa mempelajari suatu keterampilan dengannya, yang tak mungkin bisa diambil oleh orang lain.”

Kisah lainnya dapat dibaca dalam buku Best Practices for Teaching Reading,  Randi Stone, Corwin Press, 2009.

Filed under: SD Kela 1-3, , , ,

Tinggalkan komentar

Tulisan

Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui surel.

Bergabung dengan 590 pelanggan lain
(function(d, s, id) { var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0]; if (d.getElementById(id)) return; js = d.createElement(s); js.id = id; js.src = "//connect.facebook.net/id_ID/all.js#xfbml=1&appId=58882599098"; fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs); }(document, 'script', 'facebook-jssdk'));

Katalog Oriflame

Belajar Bisnis Online Bersama DBC NETWORK

”klub

Share tulisan, dibayar!